PENJUALAN GAYA LAMA VS PENJUALAN GAYA BARU
Saya tertarik dengan buku " HOW TO MAKE SALES WHEN YOU DON'T LIKE SELLING " yang di tulis oleh ALAN FAIRWEATHER
Di buku tersebut di jelaskan bahwa selama 20 tahun, telah terjadi perubahan besar dalam dunia penjualan dan dalam cara para pelangan melakukan bisnis. Pasar di seluruh dunia telah berubah menjadi lebih kompetitif dan para pembeli perlu membuat keputusan yang lebih baik.
Sebagian besar sales dan pebisnis mendapati bahwa para pelanggan mereka memiliki tuntutan yang lebih tinggi. Para sales merasa bahwa mereka sebenarnya menjual solusi bukan produk.
Mereka perlu menjual kepada kalangan masyarakat yang lebih luas dan kepada para pengambil keputusan serta menjadi semacam konsultan dan penasihat bisnis ( di mata para pelanggan ).
Sayangnya, beberapa sales masih menggunakan gaya lama dan merekalah yang membuat adanya anggapan yang negatif mengenai dunia penjualan dan profesi sales.
Disini kita akan bedakan penjualan gaya lama dan penjualan gaya baru :
1. PENJUALAN GAYA LAMA
Saat melakukan penjualan, para sales gaya lama akan menghabiskan waktu sebagai berikut :
- Sekitar 5% dari keseluruhan proses penjualan berupa proses awal menjalin hubungan dengan pelanggan dan saling mengenal antara para sales dan pelanggan.
Proses tersebut dapat berwujud melakukan percakapan basa-basi, memberi salam dan membicarakan hal-hal yang biasa di bicarakan pada awal perkenalan. Tujuannya agar penjualan segera terjadi.
- Sekitar 15% waktu berikutnya digunakan para sales untuk mencari informasi mengenai para pelanggan dan apa yang di dapat mereka jual. Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan para pelanggan.
Contoh pertanyaan-pertanyaan yang di gunakan untuk mencari informasi adalah " Mobil apakah yang anda cari ?", " Ponsel apa yang anda minati?", atau " Berapa laptop yang anda butuhkan?".
Sering kali para sales tidak mempedulikan jawaban para calon pembeli karena mereka sudah memiliki gambaran apa yang akan mereka jual.
- Kemudian 50% waktu selanjutnya di gunakan para sales untuk kegiatan inti, yakni presentasi. Para sales menjelaskan kepada para calon pembeli mengenai barang atau jasa mereka yang baik, termasuk fitur-fiturnya dab terkadang mengenai kemanfaatannya.
Mereka tampaknya melakukan dengan anggapan bahwa makin banyak informasi yang di sampaikan kepada calon pembeli, makin besar pula minat mereka untuk membeli.
- Yang terakhir, 30% dari proses penjualan disebut dengan penutup. Yang terjadi pada tahap ini adalah para sales mencoba berbagai cara agar para calon pembeli akhirnya memutuskan untuk membeli.
Para sales di latih untuk melakukan berbagai teknik agar dapat mendorong calon pembeli memutuskan untuk membeli. Ada berbagai teknik pamungkas, beberapa di antaranya mendekati upaya untuk memanipulasi dan memaksa.
Baca Juga: RAIH JUTAAN RUPIAH DENGAN MENJADI AGEN BUKALAPAK
2. PENJUALAN GAYA BARU
Berikut merupakan cara penjualan gaya baru yang berbeda dengan cara penjualan gaya lama
- Membangun hubungan dan kepercayaan dengan para calon pembeli membutuhkan 40% dari seluruh waktu proses penjualan. Jika para calon pembeli tidak mempercayai kita atau tidak memiliki hubungan yang baik dengan kita, akan sulit bagi mereka untuk mempercayai atau menerima apa yang kita katakan.
- Sekitar 30% dari seluruh waktu proses penjualan diperlukan untuk mengindentifikasikan kebutuhan.
Kita perlu menemukan apa yang sebenarnya di butuhkan para calon pembeli, bukan apa yang kita anggap sebagai kebutuhan calon pembeli. Memahami para calin pembeli dan bisnis mereka sangatlah penting.
- Luangkan 20% dari seluruh waktu proses penjualan untuk melakukan presentasi mengenai solusi atas kebutuhan para calon pembeli yang sesungguhnya.
Bicarakanlah tentang keuntungan produk atau jasa layanan yang relevan dengan kebutuhan pembeli.
- Dalam proses penjualan gaya baru, masih diperlukan tahapan penutup dan meminta calon pembeli untuk melakukan pemesanan atau membuat kesepakatan dalam bentuk lain.
Akan tetapi, tahapan ini hanya memerlukan 10% dari seluruh waktu proses penjualan. Tahapan ini akan dapat dijalani dengan lebih mudah jika tiga tahap sebelumnya diselesaikan secara efektif.
Para pembisnis modern menyadari bahwa pendekatan yang berbeda terhadap strategi penjualan harus diterapkan untuk dapat membangun bisnis dan dapat bersaing di era yang kompetitif ini.
Baca Juga: CIPUTRA